Ada empat hal yang jika dilakukan seorang muslim, pastilah cintanya kepada Rasulullah meningkat.
Pertama, memperbanyak beshalawat kepada Rasulullah saw, sebab shalawat bisa melanggengkan hungungan antara diri anda dan Rasulullah saw. Setiap anda mengucapkan salam kepada beliau, beliau akan membalas salam anda.
Kedua, mempelajari sejarah hidup Rasulullah saw. Dari sana anda bisa mengetahui kehidupan, perjuangan, dan kasih sayang beliau, juga sisi-sisi kehidupan beliau lainnya.
Ketiga, mengikuti sunnah Rasulullah saw. Ketika seseorang membaca sejarah hidup Rasulullah saw, dia akan mengetahui ahlak beliau, cara beliau melakukan shalat dan cara beliau berinteraksi dengan orang lain. Ketika dia sudah mengetahuinya, dia akan berusaha mempraktikan semua itu dalam kehidupannya, setelahnya dia akan memiliki ahlak yang luhur sehingga dia bisa meraih cinta Allah dan Rasul-Nya. Dengan demikian, dia akan bisa bersama-sama Rasulullah di surga. Inilah tujuan luhur yang seharusnya menjadi cita-cita dan harapan setiap muslim.
Berziarah ke Madinah Rasulullah saw. Disana, kita memohon kepada Allah agar semua muslim dikaruniai kesempatan untuk berziarah ke kota Rasulullah.
Sumber: Dr. Amr Khalid dalam kitab Hubb al-Rasul
30 September 2009
hal-hal yang bisa menumbuhkan kecintaan kita pada Rasulullah
Cinta ‘Umar ibn al-Khaththab kepada Rasulullah saw.
‘Umar ibn al-Khaththab (semoga Allah meridainya) merupakan sosok yang bisa diteladani dalam mencintai Rasulullah saw.
Ketika beliau hendak meninggalkan dunia (setelah ditebas oleh Abu Lu’lu al _Majusi) dan darah masih bercucuran dari tubuhnya, apa yang beliau sibukkan? Apa yang beliau pikirkan?
Dalam kondisi seperti itu, Sayyidina ‘Umar ibn al-Khaththab berkata,
“Pergilah kalian menghadap ‘A’isyah, umm al-Mu’minin, dan mintakan izin padanya agar ‘Umar bisa dikuburkan disamoing Rasulullah saw.”
Mereka lalu pergi dan kembali lagi untuk memberitahukan kepadanya bahwa ‘A’isyah r.a. telah memberi izin. ‘Umar lalu berkata,
“Ahlamdulillah. Demi Allah, aku tak pernah punya keinginan sebesar keinginanku untuk dikuburkan di samping Rasulullah saw.”
Sumber: Dr. Amr Khalid dalam kitab Hubb al-Rasul