Menggauli isteri dalam keadaan haidh, haram hukumnya. Akan tetapi pada saat suami ingin menggauli isterinya, maka hendaklah ia menyuruh isterinya untuk mengenakkan kain atau sarung untuk menutupi bagian tubuhnya yang paling vital.
Demikianlah dicontohkan oleh nabi kita Muhammad saw, sebagaimana yang diriwayatkan oleh imam Ahmad, Al-bukhari, Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’I dan Ad-Darimi, dalam kitab hadits mereka.
“Dan dari Maimunah binti Al-Harits bahwasanya Rasulullah saw apabila hendak menggauli isterinya sementara ia sedang haidh, beliau menyuruhnya agar memakai kain, kemudian beliau pun menggaulinya.” (Al-Hadits).
Beliau menunjukkan keagungan pribadi beliau yang memberikan solusi bagi umatnya ketika mereka menghadapi masalah seperti ini.
Imam Malik meriwayatkan dari Zaid bin aslam bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah saw, “Apa yang boleh aku lakukan terhadap isteriku ketika dia sedang haidh, beliu bersabda,
“Hendaknya dia (isterinya) mengencangkan sarungnya, kemudian engkau boleh menggauli bagian atasnya.” (HR. Malik).
Yogyakarta 08 06 09 13 50 (diambil dari kitab 160 kebiasaan nabi saw karangan Abduh Zulfidar Akaha)
08 Juni 2009
beliau saw menyuruh isterinya agar memakai kain jika ingin Menggaulinya dalam keadaan haidh
Labels:
Adat Sang Rasul
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 give your comments at here:
Posting Komentar